Selasa, 09 Desember 2008

Perjuangan

Assalamualaikum wr wb

Saya merasa sudah mendapatkan otak saya kembali akhir-akhir ini, setelah ia pergi! Kabur! Enyah! Otak saya benar-benar seperti reaksi kimia, terus berputar-putar terpengaruh suhu dan tekanan.

Remaja memang pantas diandai-andaikan seperti itu, terus menerus bereaksi, merubah diri mereka demi sebuah adaptasi atau kedewasaan, berubah menjadi sesuatu yang baru.

Saya terkadang kehilangan kendali atas diri saya, saya terkadang membiarkan diri saya lepas dalam kenikmatan dan terlupa. Namun posisi ketika tidak peduli hanya merupakan sebuah kebohongan, hanya bagai daun ganja, yang ketika kau hisap, kau akan melihat wanita telanjang datang menghampiri, larut dalam kenikmatan semu yang tak berarti sementara dunia sekitar terguncang naik turun. Setiap hisapannya membuatmu tergila-gila, hingga kau rela mati untuknya. 

Menggapai tujuan membuat kita lelah, kelelahan itu membuat kita ingin berlari dari apa yang kita kejar di depan sana, menghentakan kaki ke tanah dengan langkah panjang yang cepat, ke sebuah pemanjaan yang bodoh dan sia-sia, yang hanya mengunci jiwa dalam penjara kenikmatan laknat. Pada akhirnya tujuan itu mundur ke belakang, tepat ke tempat kita berada dalam kebahagiaan semu

Semangat untuk maju itu naik-turun, transversal seperti detak jantung. Namun bukan berarti hal tersebut, menjadi sebuah alasan kita untuk berhenti melangkah dan pasrah.

Sungguh Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali bila kaum yang bersangkutan berusaha mengubah sendiri keadaanya (Ar Rad : 11)

Jadi apa yang anda pilih? Pasrah? Terkurung dalam nikmat semu? atau MAJU KEDEPAN!

Wasalamualaikum wr wb

* tidak ada ilustrasi 

2 komentar:

Ha!ppy mengatakan...

ga ngerti, bahasa tingkat tinggi. hhe

sbrnrl mengatakan...

mes, coba berguru sama arin. anda kalah kosa kata sama dia